Ganoderma, Penyakit Kelapa Sawit Yang Mengancam Industri Kelapa Sawit
Ganoderma benar-benar menjadi momok bagi pelaku industri di perkebunan kebun kelapa sawit. Kenapa? karena jamur patogen yang lebih dikenal dengan nama latin ganoderma boninense ini mengancam investasi perkebunan kelapa sawit di Indonesia, termasuk di Riau karena mempunyai daya serang luar biasa jika sudah terinfeksi pada batang sawit, dimana pangkal batang sawit akan jadi busuk dan lama-kelamaan akan tumbang dikarenakan oleh jamur tersebut.
Direktur riset and development PT MSA sebagai produsen biofungisida, Syarif Bastaman menjelaskan, munculnya penyakit ganoderma ini bukan merupakan penyakit tanaman, akan tetapi penyakit lahan yang disebabkan oleh jamur, penyakit yang ditimbulkan akibat jamur ini sering disebut dengan istilah busuk pangkal batang atau Basal Steel Rod dan apabila terjadi di batang atas disebut apertem road user.
"Keduanya terjadi disebabkan karena trans-lokasi air dan hara terputus akibat rusaknya lignin pada batang sawit," ujarnya kepada para pelaku perkebunan kelapa sawit sebagai peserta seminar dan Grand Launching biofungisida perusahaan mereka.
Kerusakan tanah disebabkan perlakuan kimia puluhan tahun ini menyebabkan ekosistem tanah menjadi rusak, tanah menjadi lebih asam dan keras. Bahan organik dalam tanah menjadi menurun dan jumlah serta jenis mikroba menurun tajam.
Musuh alami jamur patogen musnah akibatnya timbul tekanan penyakit termasuk busuk pada pangkal batang. Akibatnya jamur patogen ganoderma menjadi semakin merajalela. Jamur patogen ini mempunyai daya rusak yang sangat luar biasa apabila sudah menginfeksi batang sawit dimana akan terlihat pangkal batang akan menjadi busuk dan tumbang lama-kelamaan karena translokasi air dan hara terputus akibat rusaknya jaringan lignin pada batang tanaman kelapa sawit ini.
Head Officer PT MSA, Awang Suharnoto menyebutkan, Riau saat ini memiliki luas lahan perkebunan kelapa sawit seluas 2 hingga 3 juta hektar. Apalagi pelaku kelapa sawit sangat minim pengetahuan mengenai penyakit yang disebabkan jamur ini, maka sawit pun menjadi rusak.(adv/tya)
---------------------
source: RiauPos
Direktur riset and development PT MSA sebagai produsen biofungisida, Syarif Bastaman menjelaskan, munculnya penyakit ganoderma ini bukan merupakan penyakit tanaman, akan tetapi penyakit lahan yang disebabkan oleh jamur, penyakit yang ditimbulkan akibat jamur ini sering disebut dengan istilah busuk pangkal batang atau Basal Steel Rod dan apabila terjadi di batang atas disebut apertem road user.
"Keduanya terjadi disebabkan karena trans-lokasi air dan hara terputus akibat rusaknya lignin pada batang sawit," ujarnya kepada para pelaku perkebunan kelapa sawit sebagai peserta seminar dan Grand Launching biofungisida perusahaan mereka.
Kerusakan tanah disebabkan perlakuan kimia puluhan tahun ini menyebabkan ekosistem tanah menjadi rusak, tanah menjadi lebih asam dan keras. Bahan organik dalam tanah menjadi menurun dan jumlah serta jenis mikroba menurun tajam.
Musuh alami jamur patogen musnah akibatnya timbul tekanan penyakit termasuk busuk pada pangkal batang. Akibatnya jamur patogen ganoderma menjadi semakin merajalela. Jamur patogen ini mempunyai daya rusak yang sangat luar biasa apabila sudah menginfeksi batang sawit dimana akan terlihat pangkal batang akan menjadi busuk dan tumbang lama-kelamaan karena translokasi air dan hara terputus akibat rusaknya jaringan lignin pada batang tanaman kelapa sawit ini.
Head Officer PT MSA, Awang Suharnoto menyebutkan, Riau saat ini memiliki luas lahan perkebunan kelapa sawit seluas 2 hingga 3 juta hektar. Apalagi pelaku kelapa sawit sangat minim pengetahuan mengenai penyakit yang disebabkan jamur ini, maka sawit pun menjadi rusak.(adv/tya)
---------------------
source: RiauPos
Post A Comment
No comments :